Halaman

Pages

Laman

Sabtu, 18 Juli 2015

PIDATO PERSUASIF

PIDATO PERSUASIF
Pidato persuasif ditujukan agar orang mempercayai sesuatu, melakukannya atau terbakar semangat dan antusiasmenya. Keyakinan dan tindakan semangat adalah bentuk reaksi yang diharapkan. Bila khalayak tidak mungkin dapat bertindak karena tidak ada kemampuan untuk itu, mereka diharapkan memiliki keyakinan saja tentang proposisi yang kita ajukan.
a.      Teknik-teknik persuasi
Beberapa teknik-teknik persuasif dilihat dari khalayaknya:
1.      Ada khalayak tak sadar adanya masalah
Kita gunakan langkah-langkah sebagai berikut:
-          Tahap perhatian. Bangkitkan minat khalayak dengan ilustrasi faktual, kutipan yang tepat, atau dengan beberapa fakta dan angka yang mengejutkan. Tetapi jangan menyajikan bahan yang terlalu baru dan terlalu dramatis. Karena para pendengar dapat tidak menyadari adanya masalah yang akan Anda sampaikan, mereka perlu yakin bahawa Anda adalah orang yang dapat diterima.
-          Tahap kebutuhan. Sajikan sejumlah besar fakta, angka, dan kutipan yang ditunjukkan untuk memperlihatkan bahwa memang benar – benar ada masalah. Tunjukkan ruang lingkup masalah dan implikasinya. Tunjukkan siapa yang bakal dikenai masalah itu. Sebutkan dengan khusus bagaimana situasi tersebut mempengaruhi hidup pendengar.
-          Tahap pemuasan, visualisasi dan tindakan. Dalam pengembangan tahap-tahap itu, gunakanlah kesempatan yang ada untuk memperkenalkan bahan-bahan lebih faktual, untuk menegaskan masalah, sebutkan kembali selagi membuat ikhtisar akhir dan mengimbau mereka untuk meyakini dan bertindak.


2.      Khalayak apatis
Khalayak apatis ini tahu ada suatu masalah, tetapi mereka tetap bersikap acuh tak acuh saja karena menurut mereka ini adalah bukan urusannya. Jelaslah bagi orang – orang seperti itu bahwa tujuan Anda adalah membuat mereka sadar bahwa yang kita bicarakan itu betul – betul mempengaruhi mereka. Kita dapat menggunakan tahap – tahap berikut ini :
-          Tahap perhatian. Singkirkan sikap yang apatis dengan menyentuh beberapa hal yang berkaitan dengan kepentingan pendengar. Sampaikan satu atau dua fakta dan angka yang mengejutkan gunakan ungkapan – ungkapan yang hidup untuk menunjukkan bagaimana kepentingan – kepentingan pendengar itu ditentukan secara langsung oleh persoalan yang Anda bicarakan.
-          Tahap kebutuhan. Bila sudah tumbuh rasa perhatian, lanjutkan dengan menunjukkan secara langsung dan dramatis bagaimana masalah tersebut mempengaruhi setiap orang yang hadir. Uraikan masalah dengan menunjukkan (1) efeknya secara langsung terhadap mereka; (2) efeknya terhadap keluarga, teman dan lingkungan sekitarnya; (3) kemungkinan efek masa depan bagi anak – anak mereka. Dalam menunjukkan efek – efek itu, gunakanlah bukti yang sekuat mungkin. Dan tegaskan dengan fakta dan kondisi yang kurang dikenal atau yang mengejutkan.
-          Tahap pemuasan. Dalam membangun tahap pemuasan, tegaskan kembali bagaimana usulan atau pemecahan yang Anda tawarkan berpengaruh langsung pada kepentingan pendengar sendiri atau sekitarnya.
-          Tahap visualisasi dan tindakan. Visualisasikan secara jelas keuntungan yang akan diperoleh khalayak, sekiranya mereka menerima gagasan Anda; dan kerugian besar jika mereka tetap tak mengacuhkannya. Berdasarkan visualisasi ini, mintakan pada mereka untuk mempelajari masalah ini atau untuk bertindak mengatasinya.
3.      Khalayak yang tertarik tetapi ragu
Sebagian khalayak tahu dan sadar adanya masalah, tetapi mereka belum mengambil keputusan karena masih meragukan keyakinan yang akan diikuti atau tindakan yang akan dijalankan. Dalam situasi seperti itu, ketika tujuan utama Anda meyakinkan pendengar bahwa pernyataan Anda benar, gunakanlah tahap – tahap  seperti berikut:
-          Tahap perhatian. Karena khalayak sudah tertarik dengan persoalannya, langsung saja menunjukkan pokok persoalan. Namun tetap menjaga untuk selalu memusatkan perhatian pendengar pada pokok persoalan.
-          Tahap kebutuhan. Jelaskan secara singkat latar belakang historisnya. Uraikan juga beberapa situasi yang ada, dan tunjukkan mengapa perlu mengambil keputusan.
-          Tahap pemuasan. Nyatakan usul Anda, tunjukkan secara ringkas rencana tindakan yang harus dilakukan. Tunjukkan secara spesifik bagaimana usulan anda memenuhi kriteria yang ditunjukkan pada tahap kebutuhanterkuat setiap pernyataan anda dengan sejumlah fakta, angka, dan testimuno.
-          Tahap visualisasi : menggunakan bahasa yang hidup dan persuasif. Proyeksikan khalayak ke masa depan melukiskan gambaran realistis dari kondisi – kondisi yang dikehendaki, yang akan terjadi bila orang menerima usulan anda atau mendukungnya.
-          Tahap tindakan . nyatakan kembali dengan bahasa yang jelas dan kuat. Buatlah ikhtisar singkat dari argumen – argumen penting dalam pembicaraan sebelumnya.
4.      Khalayak yang bermusuhan
Apapun kejadiannya, bila tujuan Anda adalah mengatasi keberatan – keberatan khalayak dan mengupaykan agar mereka menerima gagasan Anda, ikutilahurutan bermotif ini :
-          Tahap perhatian. Usahakan untuk menyambungkan “persahabatan” dengan khalayak Anda, dan menjadikan mereka mau mendengar. Bahaslah pokok pembicaraan Anda  secara tidak langsung dan berangsur – angsur. Dimulai dari gagasan yang paling kecil kemungkinannya menimbulkan penentangan dan bergeraklah menuju isu – isu yang lebih kontroversial secara perlahan – lahan agar mereka merasa bahwa Anda memang secara tulus ingin mencapai hasil yang juga mereka inginkan.
-          Tahap kebutuhan. Capailah kesepakatan pada prinsip – prinsip ini sebagai kriteria untuk mengukur kebenaran proposisi yang Anda kemukakan.
-          Tahap visulisasi dan tindakan. Sekiranya para pendengar sudah berada berada dalam posisi khalayak yang tertarik dengan masalah yang dibicarakan tetapi masih ragu, berilah tekanan lebih banyak pada visualisasi atau keuntungan – keuntungan.
b.      Menetapkan Daya Tarik Motif
Motif ialah kondisi intern yang mengatur dan menggalakkan tingkah laku menjadi arah tertentu. Daya tarik yang menimbulkan kondisi intern tersebut kita sebut daya tarik motif. Karena totalitas motif manusia itu membentuk kepribadian, yang akan sampai pada faktor – faktor yang menentukan kepribadian manusia. Dan ini harus diperhitungkan dengan benar oleh komunikator. Faktor tersebut diantaranya adalah:
-          Kebutuhan biologis, sebagai organisme manusia membutuhkan sesuatu untuk memenuhi kelangsungan hidupnya. Dan hal inilah yang mendorong manusia bergerak mewarnai seluruh tingkah lakunya.
-          Motif psikologis, motif yang tidak melibatkan secara langsung integritas biologis dan organisme.
-          Motif organisme, motif yang berkaitan dengan fungsi intrinsik organisme.
-          Motif sosial, motif yang bergantung kepada hubungan individu dengan manusia lain.
-          Motif transendental, motif yang berhubungan dengan hal – hal yang suci dan nilai – nilai filosofis.
 1.  Menggunakan daya tarik motif
Untuk menggunakan daya tarik motif ini dalam pidato, hal – hal berikut ini harus diperhatikan.
-          Semua daya tarif motif itu baik, asalkan sesuai dengan situasi dan khalayak yang dihadapi.
-          Ambillah motif utamanya saja, dan gunakan motif – motif sebagai penunjangnya.
2.   Unsur emosi sebagai intensifikasi daya tarik motif
Kekuatan daya tarik motif ditentukan oleh kekuatan emosi yang mewarnainya. Menurut Emil Dofivat, ada tujuh penggerak emosi diantaranya :
-          Kebencian
-          Rasa belas
-          Unsur seks
-          Hasrat menonjol
-          Dasar kesusilaan
-          Dorongan penglepasan etis
3.   Faktor penentu kepribadian (personality determinants)
Faktor – faktor penentu kepribadian manusia diuraikan dalam beberapa teori, diantaranya menurut Galen, teori ini menyatakan bahwa kepribadian manusia ditentukan oleh empat macam cairan dalam tubuhnya. Bila cairan darah yang dominan, maka Anda bersifat riang, gembira, optimis dan lincah. Cairan hitam menyebabkan pribadi yang melankolis, muram dan penyedih. Cairan kuning menjadikan orang mudah tersingung dan pemarah.
Teori menurut Ernest Kretschemr, Sheildon, Stevens dan Tucker (1940-an) manusia dapat digolongkan dalam tiga kategori: endemorfi, mesomorfi dan ekstomorfi. Dalam hubungannya dengan retorika teori Kluckhohn dan Murry mereka menyebutkan empat macam penentu kepribadian : constistution (struktur jasmani), group member ship (keanggotaan kelompok), Role (peranan) dan situation (situasi).


c.       Pencitraan (Imagery)
Dalam pidato persuasif, kita harus menyentuh alat-alat indera para pendengar, sehingga mereka akan merasakan apa yang kita rasakan. Kita juga harus merangsang alat-alat indera itu dengan bahasa. Apakah mungkin? Sangat mungkin. Salah satu di antara keajaiban bahasa, ialah kemampuan untuk merangsang manusia secara fisik. Ceritakan kelezatan makanan dengan baik. Air liur pendengar akan terbit karenanya.
Tubuh manusia ternyata bukan hanya dipengaruhi oleh objek-objek stimuli, tetapi juga oleh gambaran tentang stimuli. Penggunaan bahasa untuk menggambarkan stimuli disebut imagery (pencitraan).
Pencitraan atau alat-alat indera yang kita pakai dalam menerima informasi dari lingkungan kita diantaranya:
  1. Pencitraan visual
  2. Pencitraan auditif
  3. Pencitraan cita rasa
  4. Pencitraan ciuman
  5. Pencitraan sentuhan
  6. Pencitraan kinestetis
  7. Pencitraan orfanik
d.      Isi Pesan Persuasif
1.      Menarik perhatian
Ada sejumlah daftar panjang mengenai bahan-bahan yang menarik perhatian. Inilah sebagian dari daftar itu :
-          Hal konkret, suspense, konflik, gerakan yang berkaitan dengan sesuatu yang dikenal, yang baru dan eksotik.
-          Fakta sensasional. Yang berhubungan dengan peristiwa aktual, mode dan sebagainya.
-          Kata-kata berona dan gaya bahasa.
-          Srtuktur kalimat yang beragam.
-          Kutipan dan peribahasa yang diterapkan  dengan cara baru.
-          Perbandiangan. Contoh, anekdot:cerita pendek, lucu, berkesan.
-          Rangakaian pernyataan atau fakta yang mengejutkan.
-          Ramalan.
-          Humor.
-          Yang berhubungan dengan orang, tempat, peristiwa lokal.
Apa pun yang tercantum dalam daftar, inilah prinsip-prinsip yang harus dipertimbangkan dalam memilih bahan-bahan itu :
-          Tunjukkan bahwa topik itu berhubungan erat dengan kepentingan khalayak. Jadi ambilah bahan-bahan pembicaraan yang berkaitan dengan mereka.
-          Hindari satu jenis teknik pengembangan bahasan. Gunakan berbagai teknik: kutipan, analogi, contoh, definisi, puisi, peribahasa. Ubah bentuk-bentuk kalimat : petanyaan, perintah, harapan, berita.
-          Gunakan contoh-contoh yang spesifik dan konkret.
-          Ceritakan kisah-kisah menarik.
-          Organisasikan bahan-bahan itu atau berikan makna kepadanya secara orisinal, kreatif dan informatif.
2.      Meyakinkan
Untuk meyakinkan pendengar, kita memerlukan bahasan tersendiri berkenaan dengan teknik-teknik argumentasi. Disini ditegaskan bahwa bahan-bahan yang dapat meyakinkan adalah bukti. Ada empat bukti yang dimasukan dalam pidato persuasif: fakta, contoh, statistik dan testimoni. Ada teknik penyajian bukti: induksi, deduksi, (termasuk didalam entimem dan silogisme),hubungan kausal, dan analogi (figuratif atau literal).
3.      Menyentuh atau menggerakkan
Bahan – bahan yang menyentuh atau menggerakkan adalah bahan – bahan yang mempunyai pengaruh psikologis. Pembicaraan kita tentang daya tarik motif sangat relevan. Penggunaaan daya tarik motif melalui tiga tahap : analisis, sleksi, adaptasi. Pertama, temukan keinginan, harapan, cita-cita khalayak terentu; Kedua,pilihlah bahan bahan yang sesuai dengan keingina khalayak; dan ketiga,hubungan usulan kita dengan kebutuhan, keinginan, dan kepentingan khalayak tersebut.
e.       Organisasi Pesan Persuasif
Pola pola yang lazim digunakan dalam pidato persuasif, diantaranya :
1.      Pola pemecahan masalah
Dalam pidato, Anda menjelaskan berbagai alternatif pemecahan masalah dan menunjukkan alternatif terbaik.  Busby dan Marjos , dalam Basic Speech Communication, membuat ikhtisar pola pemecahan masalah sebagai berikut :
I.                   Pengantar / pendahuluan
II.                Isi pidato
A.     Tunjukan masalahnya
1.      Apa penyebabnya ?
2.      Siapa yang bertanggung jawab ?
3.      Sejauh mana urgensinya ?
B.     Tunjukan alternatif pemecahannya
1.      Adakah pemecahan masalah ?
2.      Apa yang dapat dilakukan untuk mencegah masalah ?
3.      Siapa yang dapat bertindak mengatasi masalah ?
C.     Tunjukan pemecahan terbaik
1.      Apa yang pernah dilakukan orang untuk memecahkan masalah itu?
2.      Mana pemecahan yang anda usulkan ?
3.      Mana pemecahan yang disukai khalayak ?
III.             Kesimpulan / penutup.
2.      Pola sebab – akibat
Pola ini dimaksudkan untuk melukiskan situasi yang terjadi. Dengan pola ini pendengar diajak untuk memahami masalah lebih jernih dan mengerti sebab-sebabnya. Boleh juga pola ini dipergunakan untuk membahas masalah yang sebab-sebabnya tidak mudah diketahui oleh Busby dan Majors dalam buku yang sama membuat ikhtisar berikut :
I.                    Pengantar/pendahuluan
II.                 Isi pidato
A.     Tunjukan sebab-sebab timbulnya kasus
1.      Faktor apa yang menimbukkannya ?
2.      Apakah kasus itu merupakan respon pada kasus lain ?
3.      Siapa bertanggung jawab ?
B.     Tunjukan akibat-akibat kasus
C.     Apa yang dapat / harus lakukan ?
1.      Apa jalan keluarnya ?
2.      Bagaimana jalan keluar itu menimbulkan efek yang dikehendaki ?
3.      Apa faidah–faidahnya ?
4.      Siapa yang harus melakukannya
III.               Kesimpulan
3.      Pola Pro – Kontra
Bila topik pembicaraan anda tidak dapat disusun berdasarkan pola pemecahan masalah atau pola sebab-akibat ,susunlah berdasarkan pola pro-kontra . anda mungkin mengajukan usulan untuk membangun pusat rekreasi dikota anda ,anda harus dapat menunjukan keuntungan pusat rekreasi itu (pandangan pro) dan kerugian-kerugian yang mungkin terjadi (pandangan kontra). Tentu saja anda harus menunjukan keuntungannya lebih besar dari kerugiannya . inilah ikhtisar antara pro-kontra.
I.                    Pengantar/pendahuluan
II.                 Isi pidato
A.     Tunjukan keuntung-keuntungannya
1.      Aspek mana dari pokok pembicaraan yang paling menarik ?
2.      Keuntungan apa yang bakal diperoleh pendengar
B.     Tunjukan kerugian-kerugiannya
1.      Aspek mana yang paling tidak menarik ?
2.      Adakah kerugian atau biaya tersembunyi yang akan dialamin pendengar ?
C.     Tunjukan bagaimana pendengar memperoleh keuntungan
1.      Apakah keuntungan lebih besar dari kerugian ?
2.      Langkah-langkah apa yang harus diambil untuk memperoleh keuntungan ?
3.      Bagaimana pendengar dapat berperan serta ?
4.      Bila tindakan itu harus dilakukan ?
4.      Pola urutan bermotif
Pola ini seperti kita ketahui ,lazim disebut sebagai pola monroe ( Dari perumusnya,Dr.Alan H Monroe).pada bagian terdahulu, kita sudah membicarakannya teks pidato persuasif nerdasarkan pada pola ini . disini , sekedar mengingatkannya lagi dan menyederhanakannya , kita cantumkan ikhtisar pola urutan bermotif :
I.                    Pengantar/pendahuluan
A.     Perhatian
1.      bagaimana menarik perhatian?
2.      Bagaimana memusatkan perhatian?
B.     Kebutuhan
1.apa masalah yang dihadapi ?
Apa yang sudah diketahui khalayak ?
Bagaimana membuat khalayak merasakan kebutuhan itu ?
II.                 Isi pidato
A.     Pemuasan
1.      Bagaimana kebutuhan khalayak dapat dipuaskan ?
2.      Apa tanda-tanda pemuas kebutuhan?
3.      Di mana pemuas itu dapat diperoleh ?
B.     Visualisasi
1.      Apa keuntungan bagi khalayak ?
2.      Bagaimana keadaannya bila keadaannya terpenuhi ?
III.               Kesimpulan/penutup
A.     Imbauan/tindakan
1.      Apa yang harus khalayak untuk memperoleh pemuas kebutuhan ?
2.      Kapan mereka harus bertindak ?





Tidak ada komentar:

Posting Komentar