Pidato persuasif ditujukan agar orang mempercayai sesuatu, melakukannya
atau terbakar semangat dan antusiasmenya. Keyakinan dan tindakan semangat
adalah bentuk reaksi yang diharapkan. Bila khalayak tidak mungkin dapat
bertindak karena tidak ada kemampuan untuk itu, mereka diharapkan memiliki
keyakinan saja tentang proposisi yang kita ajukan.
a.
Teknik-teknik persuasi
Beberapa teknik-teknik persuasif dilihat dari khalayaknya:
1.
Ada khalayak tak sadar adanya masalah
Kita gunakan
langkah-langkah sebagai berikut:
-
Tahap
perhatian. Bangkitkan minat khalayak dengan ilustrasi faktual, kutipan yang
tepat, atau dengan beberapa fakta dan angka yang mengejutkan. Tetapi jangan
menyajikan bahan yang terlalu baru dan terlalu dramatis. Karena para pendengar dapat
tidak menyadari adanya masalah yang akan Anda sampaikan, mereka perlu yakin
bahawa Anda adalah orang yang dapat diterima.
-
Tahap
kebutuhan. Sajikan sejumlah besar fakta, angka, dan kutipan yang ditunjukkan
untuk memperlihatkan bahwa memang benar – benar ada masalah. Tunjukkan ruang
lingkup masalah dan implikasinya. Tunjukkan siapa yang bakal dikenai masalah
itu. Sebutkan dengan khusus bagaimana situasi tersebut mempengaruhi hidup
pendengar.
-
Tahap
pemuasan, visualisasi dan tindakan. Dalam pengembangan tahap-tahap itu,
gunakanlah kesempatan yang ada untuk memperkenalkan bahan-bahan lebih faktual,
untuk menegaskan masalah, sebutkan kembali selagi membuat ikhtisar akhir dan
mengimbau mereka untuk meyakini dan bertindak.
2.
Khalayak apatis
Khalayak apatis
ini tahu ada suatu masalah, tetapi mereka tetap bersikap acuh tak acuh saja
karena menurut mereka ini adalah bukan urusannya. Jelaslah bagi orang – orang
seperti itu bahwa tujuan Anda adalah membuat mereka sadar bahwa yang kita
bicarakan itu betul – betul mempengaruhi mereka. Kita dapat menggunakan tahap –
tahap berikut ini :
-
Tahap
perhatian. Singkirkan sikap yang apatis dengan menyentuh beberapa hal yang
berkaitan dengan kepentingan pendengar. Sampaikan satu atau dua fakta dan angka
yang mengejutkan gunakan ungkapan – ungkapan yang hidup untuk menunjukkan
bagaimana kepentingan – kepentingan pendengar itu ditentukan secara langsung
oleh persoalan yang Anda bicarakan.
-
Tahap
kebutuhan. Bila sudah tumbuh rasa perhatian, lanjutkan dengan menunjukkan
secara langsung dan dramatis bagaimana masalah tersebut mempengaruhi setiap
orang yang hadir. Uraikan masalah dengan menunjukkan (1) efeknya secara
langsung terhadap mereka; (2) efeknya terhadap keluarga, teman dan lingkungan
sekitarnya; (3) kemungkinan efek masa depan bagi anak – anak mereka. Dalam
menunjukkan efek – efek itu, gunakanlah bukti yang sekuat mungkin. Dan tegaskan
dengan fakta dan kondisi yang kurang dikenal atau yang mengejutkan.
-
Tahap
pemuasan. Dalam membangun tahap pemuasan, tegaskan kembali bagaimana usulan
atau pemecahan yang Anda tawarkan berpengaruh langsung pada kepentingan
pendengar sendiri atau sekitarnya.
-
Tahap
visualisasi dan tindakan. Visualisasikan secara jelas keuntungan yang akan
diperoleh khalayak, sekiranya mereka menerima gagasan Anda; dan kerugian besar
jika mereka tetap tak mengacuhkannya. Berdasarkan visualisasi ini, mintakan
pada mereka untuk mempelajari masalah ini atau untuk bertindak mengatasinya.
3.
Khalayak yang tertarik tetapi ragu
Sebagian
khalayak tahu dan sadar adanya masalah, tetapi mereka belum mengambil keputusan
karena masih meragukan keyakinan yang akan diikuti atau tindakan yang akan
dijalankan. Dalam situasi seperti itu, ketika tujuan utama Anda meyakinkan
pendengar bahwa pernyataan Anda benar, gunakanlah tahap – tahap seperti berikut:
-
Tahap
perhatian. Karena khalayak sudah tertarik dengan persoalannya, langsung saja
menunjukkan pokok persoalan. Namun tetap menjaga untuk selalu memusatkan
perhatian pendengar pada pokok persoalan.
-
Tahap
kebutuhan. Jelaskan secara singkat latar belakang historisnya. Uraikan juga
beberapa situasi yang ada, dan tunjukkan mengapa perlu mengambil keputusan.
-
Tahap
pemuasan. Nyatakan usul Anda, tunjukkan secara ringkas rencana tindakan yang
harus dilakukan. Tunjukkan secara spesifik bagaimana usulan anda memenuhi
kriteria yang ditunjukkan pada tahap kebutuhanterkuat setiap pernyataan anda
dengan sejumlah fakta, angka, dan testimuno.
-
Tahap
visualisasi : menggunakan bahasa yang hidup dan persuasif. Proyeksikan khalayak
ke masa depan melukiskan gambaran realistis dari kondisi – kondisi yang
dikehendaki, yang akan terjadi bila orang menerima usulan anda atau
mendukungnya.
-
Tahap
tindakan . nyatakan kembali dengan bahasa yang jelas dan kuat. Buatlah ikhtisar
singkat dari argumen – argumen penting dalam pembicaraan sebelumnya.
4.
Khalayak yang bermusuhan
Apapun kejadiannya,
bila tujuan Anda adalah mengatasi keberatan – keberatan khalayak dan
mengupaykan agar mereka menerima gagasan Anda, ikutilahurutan bermotif ini :
-
Tahap
perhatian. Usahakan untuk menyambungkan “persahabatan” dengan khalayak Anda,
dan menjadikan mereka mau mendengar. Bahaslah pokok pembicaraan Anda secara tidak langsung dan berangsur – angsur.
Dimulai dari gagasan yang paling kecil kemungkinannya menimbulkan penentangan
dan bergeraklah menuju isu – isu yang lebih kontroversial secara perlahan –
lahan agar mereka merasa bahwa Anda memang secara tulus ingin mencapai hasil
yang juga mereka inginkan.
-
Tahap
kebutuhan. Capailah kesepakatan pada prinsip – prinsip ini sebagai kriteria
untuk mengukur kebenaran proposisi yang Anda kemukakan.
-
Tahap
visulisasi dan tindakan. Sekiranya para pendengar sudah berada berada dalam
posisi khalayak yang tertarik dengan masalah yang dibicarakan tetapi masih
ragu, berilah tekanan lebih banyak pada visualisasi atau keuntungan –
keuntungan.
b.
Menetapkan Daya Tarik Motif
Motif ialah kondisi intern yang mengatur dan menggalakkan tingkah
laku menjadi arah tertentu. Daya tarik yang menimbulkan kondisi intern tersebut
kita sebut daya tarik motif. Karena totalitas motif manusia itu membentuk
kepribadian, yang akan sampai pada faktor – faktor yang menentukan kepribadian
manusia. Dan ini harus diperhitungkan dengan benar oleh komunikator. Faktor
tersebut diantaranya adalah:
-
Kebutuhan
biologis, sebagai organisme manusia membutuhkan sesuatu untuk memenuhi
kelangsungan hidupnya. Dan hal inilah yang mendorong manusia bergerak mewarnai
seluruh tingkah lakunya.
-
Motif
psikologis, motif yang tidak melibatkan secara langsung integritas biologis dan
organisme.
-
Motif
organisme, motif yang berkaitan dengan fungsi intrinsik organisme.
-
Motif
sosial, motif yang bergantung kepada hubungan individu dengan manusia lain.
-
Motif
transendental, motif yang berhubungan dengan hal – hal yang suci dan nilai –
nilai filosofis.
1. Menggunakan daya tarik motif
Untuk
menggunakan daya tarik motif ini dalam pidato, hal – hal berikut ini harus
diperhatikan.
-
Semua
daya tarif motif itu baik, asalkan sesuai dengan situasi dan khalayak yang
dihadapi.
-
Ambillah
motif utamanya saja, dan gunakan motif – motif sebagai penunjangnya.
2. Unsur emosi sebagai
intensifikasi daya tarik motif
Kekuatan daya
tarik motif ditentukan oleh kekuatan emosi yang mewarnainya. Menurut Emil
Dofivat, ada tujuh penggerak emosi diantaranya :
-
Kebencian
-
Rasa
belas
-
Unsur
seks
-
Hasrat
menonjol
-
Dasar
kesusilaan
-
Dorongan
penglepasan etis
3. Faktor penentu
kepribadian (personality determinants)
Faktor – faktor
penentu kepribadian manusia diuraikan dalam beberapa teori, diantaranya menurut
Galen, teori ini menyatakan bahwa kepribadian manusia ditentukan oleh empat
macam cairan dalam tubuhnya. Bila cairan darah yang dominan, maka Anda bersifat
riang, gembira, optimis dan lincah. Cairan hitam menyebabkan pribadi yang
melankolis, muram dan penyedih. Cairan kuning menjadikan orang mudah tersingung
dan pemarah.
Teori menurut
Ernest Kretschemr, Sheildon, Stevens dan Tucker (1940-an) manusia dapat
digolongkan dalam tiga kategori: endemorfi, mesomorfi dan ekstomorfi. Dalam
hubungannya dengan retorika teori Kluckhohn dan Murry mereka menyebutkan empat
macam penentu kepribadian : constistution (struktur jasmani), group member ship
(keanggotaan kelompok), Role (peranan) dan situation (situasi).
c.
Pencitraan (Imagery)
Dalam pidato persuasif, kita harus menyentuh alat-alat indera para
pendengar, sehingga mereka akan merasakan apa yang kita rasakan. Kita juga
harus merangsang alat-alat indera itu dengan bahasa. Apakah mungkin? Sangat
mungkin. Salah satu di antara keajaiban bahasa, ialah kemampuan untuk
merangsang manusia secara fisik. Ceritakan kelezatan makanan dengan baik. Air
liur pendengar akan terbit karenanya.
Tubuh manusia ternyata bukan hanya dipengaruhi oleh objek-objek
stimuli, tetapi juga oleh gambaran tentang stimuli. Penggunaan bahasa untuk
menggambarkan stimuli disebut imagery
(pencitraan).
Pencitraan atau alat-alat indera yang kita pakai dalam menerima
informasi dari lingkungan kita diantaranya:
- Pencitraan visual
- Pencitraan auditif
- Pencitraan cita rasa
- Pencitraan ciuman
- Pencitraan sentuhan
- Pencitraan kinestetis
- Pencitraan orfanik
d. Isi Pesan
Persuasif
1. Menarik
perhatian
Ada sejumlah daftar panjang mengenai
bahan-bahan yang menarik perhatian. Inilah sebagian dari daftar itu :
-
Hal konkret, suspense,
konflik, gerakan yang berkaitan dengan sesuatu yang dikenal, yang baru dan
eksotik.
-
Fakta
sensasional. Yang berhubungan dengan peristiwa aktual, mode dan sebagainya.
-
Kata-kata berona
dan gaya bahasa.
-
Srtuktur kalimat
yang beragam.
-
Kutipan dan
peribahasa yang diterapkan dengan cara
baru.
-
Perbandiangan. Contoh,
anekdot:cerita pendek, lucu, berkesan.
-
Rangakaian
pernyataan atau fakta yang mengejutkan.
-
Ramalan.
-
Humor.
-
Yang berhubungan
dengan orang, tempat, peristiwa lokal.
Apa pun yang tercantum dalam daftar, inilah
prinsip-prinsip yang harus dipertimbangkan dalam memilih bahan-bahan itu :
-
Tunjukkan bahwa
topik itu berhubungan erat dengan kepentingan khalayak. Jadi ambilah
bahan-bahan pembicaraan yang berkaitan dengan mereka.
-
Hindari satu
jenis teknik pengembangan bahasan. Gunakan berbagai teknik: kutipan, analogi, contoh,
definisi, puisi, peribahasa. Ubah bentuk-bentuk kalimat : petanyaan, perintah, harapan,
berita.
-
Gunakan
contoh-contoh yang spesifik dan konkret.
-
Ceritakan
kisah-kisah menarik.
-
Organisasikan
bahan-bahan itu atau berikan makna kepadanya secara orisinal, kreatif dan
informatif.
2.
Meyakinkan
Untuk meyakinkan pendengar, kita
memerlukan bahasan tersendiri berkenaan dengan teknik-teknik argumentasi. Disini
ditegaskan bahwa bahan-bahan yang dapat meyakinkan adalah bukti. Ada empat
bukti yang dimasukan dalam pidato persuasif: fakta, contoh, statistik dan
testimoni. Ada teknik penyajian bukti: induksi, deduksi, (termasuk didalam
entimem dan silogisme),hubungan kausal, dan analogi (figuratif atau literal).
3.
Menyentuh atau menggerakkan
Bahan – bahan yang menyentuh atau
menggerakkan adalah bahan – bahan yang mempunyai pengaruh psikologis.
Pembicaraan kita tentang daya tarik motif sangat relevan. Penggunaaan daya
tarik motif melalui tiga tahap : analisis, sleksi, adaptasi. Pertama, temukan
keinginan, harapan, cita-cita khalayak terentu; Kedua,pilihlah bahan bahan yang
sesuai dengan keingina khalayak; dan ketiga,hubungan usulan kita dengan
kebutuhan, keinginan, dan kepentingan khalayak tersebut.
e.
Organisasi
Pesan Persuasif
Pola pola yang lazim digunakan dalam pidato
persuasif, diantaranya :
1.
Pola
pemecahan masalah
Dalam pidato, Anda menjelaskan berbagai
alternatif pemecahan masalah dan menunjukkan alternatif terbaik. Busby dan Marjos , dalam Basic Speech
Communication, membuat ikhtisar pola pemecahan masalah sebagai berikut :
I.
Pengantar / pendahuluan
II.
Isi pidato
A.
Tunjukan masalahnya
1.
Apa penyebabnya ?
2.
Siapa yang bertanggung jawab ?
3.
Sejauh mana urgensinya ?
B.
Tunjukan alternatif pemecahannya
1.
Adakah pemecahan masalah ?
2.
Apa yang dapat dilakukan untuk mencegah masalah ?
3.
Siapa yang dapat bertindak mengatasi masalah ?
C.
Tunjukan pemecahan terbaik
1.
Apa yang pernah dilakukan orang untuk memecahkan
masalah itu?
2.
Mana pemecahan yang anda usulkan ?
3.
Mana pemecahan yang disukai khalayak ?
III.
Kesimpulan / penutup.
2. Pola sebab – akibat
Pola
ini dimaksudkan untuk melukiskan situasi yang terjadi. Dengan pola ini
pendengar diajak untuk memahami masalah lebih jernih dan mengerti
sebab-sebabnya. Boleh juga pola ini dipergunakan untuk membahas masalah yang
sebab-sebabnya tidak mudah diketahui oleh Busby dan Majors dalam buku yang sama
membuat ikhtisar berikut :
I.
Pengantar/pendahuluan
II.
Isi pidato
A.
Tunjukan sebab-sebab timbulnya kasus
1.
Faktor apa yang menimbukkannya ?
2.
Apakah kasus itu merupakan respon pada kasus lain ?
3.
Siapa bertanggung jawab ?
B.
Tunjukan akibat-akibat kasus
C.
Apa yang dapat / harus lakukan ?
1.
Apa jalan keluarnya ?
2.
Bagaimana jalan keluar itu menimbulkan efek yang
dikehendaki ?
3.
Apa faidah–faidahnya ?
4.
Siapa yang harus melakukannya
III.
Kesimpulan
3. Pola Pro – Kontra
Bila
topik pembicaraan anda tidak dapat disusun berdasarkan pola pemecahan masalah
atau pola sebab-akibat ,susunlah berdasarkan pola pro-kontra . anda mungkin
mengajukan usulan untuk membangun pusat rekreasi dikota anda ,anda harus dapat
menunjukan keuntungan pusat rekreasi itu (pandangan pro) dan kerugian-kerugian
yang mungkin terjadi (pandangan kontra). Tentu saja anda harus menunjukan
keuntungannya lebih besar dari kerugiannya . inilah ikhtisar antara pro-kontra.
I.
Pengantar/pendahuluan
II.
Isi pidato
A.
Tunjukan keuntung-keuntungannya
1.
Aspek mana dari pokok pembicaraan yang paling
menarik ?
2.
Keuntungan apa yang bakal diperoleh pendengar
B.
Tunjukan kerugian-kerugiannya
1.
Aspek mana yang paling tidak menarik ?
2.
Adakah kerugian atau biaya tersembunyi yang akan
dialamin pendengar ?
C.
Tunjukan bagaimana pendengar memperoleh keuntungan
1.
Apakah keuntungan lebih besar dari kerugian ?
2.
Langkah-langkah apa yang harus diambil untuk
memperoleh keuntungan ?
3.
Bagaimana pendengar dapat berperan serta ?
4.
Bila tindakan itu harus dilakukan ?
4. Pola urutan bermotif
Pola
ini seperti kita ketahui ,lazim disebut sebagai pola monroe ( Dari
perumusnya,Dr.Alan H Monroe).pada bagian terdahulu, kita sudah membicarakannya
teks pidato persuasif nerdasarkan pada pola ini . disini , sekedar
mengingatkannya lagi dan menyederhanakannya , kita cantumkan ikhtisar pola
urutan bermotif :
I.
Pengantar/pendahuluan
A.
Perhatian
1.
bagaimana menarik perhatian?
2.
Bagaimana memusatkan perhatian?
B.
Kebutuhan
1.apa
masalah yang dihadapi ?
Apa
yang sudah diketahui khalayak ?
Bagaimana
membuat khalayak merasakan kebutuhan itu ?
II.
Isi pidato
A.
Pemuasan
1.
Bagaimana kebutuhan khalayak dapat dipuaskan ?
2.
Apa tanda-tanda pemuas kebutuhan?
3.
Di mana pemuas itu dapat diperoleh ?
B.
Visualisasi
1.
Apa keuntungan bagi khalayak ?
2.
Bagaimana keadaannya bila keadaannya terpenuhi ?
III.
Kesimpulan/penutup
A.
Imbauan/tindakan
1.
Apa yang harus khalayak untuk memperoleh pemuas
kebutuhan ?
2.
Kapan mereka harus bertindak ?