PENGARUH
TREN BAHASA GAUL REMAJA TERHADAP BAHASA INDONESIA
Retno
Ningsih
Universitas
Pekalongan
Abstrak
Bahasa adalah suatu cara
menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau perasaan. Dalam studi
sosiolinguistik, bahasa diartikan sebagai sebuah sistem lambang, berupa bunyi,
bersifat arbitrer, produktif, dinamis, beragam dan manusiawi. Dari pengertian
tersebut, dapat disimpulkan bahwa di antara karakteristik bahasa adalah
abitrer, produktif, dinamis, beragam, dan manusiawi.
Kata gaul bisa diartikan sebagai
Anak Layangan, Anak Lebay, Anak Kelayapan dan lain sebagainya. Dimana anak-anak
tersebut sering didefinisikan sebagai anak-anak yang berkelakuan ‘tidak biasa’
atau dapat dikatakan berlebihan.
Pendahuluan
Bahasa merupakan simbol khas dari
suatu negara atau wilayah, karena bahasa merupakan unsur vital dalam
berkomunikasi atau sebagai alat komunikasi paling utama. Dalam melakukan
interaksi, hubungan sosial dengan sesama di masyarakat, setiap orang butuh
bahasa. Bahasa sangat beragam di dunia ini, karena setiap negara mempunyai
bahasa masing-masing yang berbeda satu sama lain.
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi
Negara Republik Indonesia yang telah diakui oleh pemerintah sebagai bahasa
nasional. Bahasa Indonesia memiliki aturan-aturan dalam penggunaan dan
pengucapannya sesuai dengan Ejaan yang disempurnakan (EYD).
Bahasa Indonesia lahir pada tanggal
28 Oktober 1928 dalam Sumpah Pemuda yang berbunyi, ”Kami putera dan puteri Indonesia mengaku bertanah air satu,Tanah
Air Indonesia. Kami putera dan puteri Indonesia mengaku berbangsa yang satu,
Bangsa Indonesia. Kami putera dan
puteri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia”. Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada tanggal
18 Agustus 1945, pada saat itu UUD 1945 disahkan sebagai UUD RI. Di dalam UUD
1945 disebutkan bahwa ”Bahasa Negara Adalah Bahasa Indonesia.” (pasal 36)
Sebagai bangsa Indonesia yang menghargai budayanya, maka kita memang sudah
seharusnya menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu dan menjadikan
bahasa Indonesia sebagai bahasa sehari-hari dalam kehidupan kita. Tentunya
bahasa Indonesia yang digunakan adalah bahasa Indonesia yang sesuai dengan EYD.
Namun seiring dengan berkembangnya zaman, banyak terjadi pergeseran pengucapan
serta penulisan terhadap bahasa Indonesia yang sesuai dengan EYD. Hal itu
terutama terjadi dikalangan anak remaja yang saat ini semakin kesulitan
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar seperti misalnya adanya
penyingkatan kata, penambahan huruf terhadap kata yang sudah baku, pengurangan
huruf, serta penggunaan angka dalam penulisan kata.
Pergesaran penulisan dan pengucapan bahasa Indonesia ini disebabkan oleh
munculnya bahasa baru dikalangan remaja yang membuat mereka lebih percaya diri
ketika mereka menggunakan bahasa baru yang mereka sebut sebagai bahasa gaul.
Remaja saat ini lebih cenderung menggunakan bahasa gaul yang tentunya mengikis
kebakuan yang dimiliki bahasa Indonesia. Dengan semakin berkembangnya bahasa
gaul dikalangan remaja, bisa jadi generasi selanjutnya tidak lagi bisa mengenal
dan menggunaakan bahasa Indonesia yang baku sesuai dengan EYD.
Bahasa gaul tersebut merupakan suatu pertanda bahwa perkembangan bahasa
Indonesia dikalangan remaja sangatlah buruk, kerena bahasa gaul juga
tidak bisa dikatakan sebagai bahasa yang baku dan tidak sesuai dengan EYD.
Jika hal ini terus berlanjut maka akan berdampak buruk bagi generasi muda
dimasa mendatang. Generasi muda nanti akan menjadi generasi yang tidak bisa
berbicara bahasa Indonesia yang baik dan benar. Hal inilah yang
melatarbelakangi saya untuk membuat karya tulis ilmiah tentang pengaruh bahasa
gaul terhadap bahasa Indonesia
Pembahasan
Secara sederhana, bahasa dapat
diartikan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu yang terlintas di dalam hati.
Namun, lebih jauh bahasa adalah alat untuk beriteraksi atau alat untuk
berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau
perasaan. Dalam studi sosiolinguistik, bahasa diartikan sebagai sebuah sistem
lambang, berupa bunyi, bersifat arbitrer, produktif, dinamis, beragam dan
manusiawi.
Bahasa adalah sebuah sistem,
artinya, bahasa dibentuk oleh sejumlah komponen yang berpola secara tetap dan
dapat dikaidahkan. Sistem bahasa berupa lambang-lambang bunyi, setiap lambang
bahasa melambangkan sesuatu yang disebut makna atau konsep. Karena setiap
lambang bunyi itu memiliki atau menyatakan suatu konsep atau makna, maka dapat
disimpulkan bahwa setiap suatu ujaran bahasa memiliki makna. Contoh lambang
bahasa yang berbunyi “nasi” melambangkan konsep atau makna ‘sesuatu yang biasa
dimakan orang sebagai makanan pokok’.
Seiring dengan perkembangan zaman, penggunaan bahasa
Indonesia baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam lingkup media secara
luas, mulai menampakkan adanya pergeseran ke arah arus modernitas yang ditandai
dengan maraknya penggunaan bahasa remaja, atau sering pula diartikan sebagai
bahasa gaul. Kehadiran bahasa gaul berjalan beriringan dengan konsep kebudayaan
populer di Indonesia. Fenomena bahasa gaul diserap dengan begitu sempurna oleh
remaja secara meluas tanpa melalui filter yang berarti. Dunia modern dan
pesatnya kemajuan teknologi informasi, dengan serta merta membawa Indonesia
menjadi salah satu negara yang tidak bisa melepaskan diri dari kebudayaan
modern atau populer. Masyarakat Indonesia secara luas dan remaja pada khususnya
menyerap dengan begitu saja segala bentuk-bentuk modernisasi kehidupan.
Perkembangan bahasa pada masyarakat kita mungkin sudah sejak
dahulu mengalami perkembangan misalnya di era Sembilan puluhan yang pernah
menjadi “trend” yaitu bahasa prokem atau bahasa gaul yang di populerkan oleh
remaja pada waktu itu. Demkian halnya pada remaja saat ini mungkin kita sudah
sangat sering dan sangat familiar sekali dengan yang namanya komunitas anak
layangan atau yang lebih dikenal dengan nama “alay”. Alay itu sendiri
adalah singkatan dari Anak layangan, Alah lebay, Anak Layu, atau Anak keLayapan
yang menghubungkannya dengan anak jarpul (Jarang Pulang). Tapi yang paling
santer adalah anak layangan. Dominannya, istilah ini untuk menggambarkan anak
yg sok keren, secara fashion, karya (musik) maupun kelakuan secara umum.
Seiring perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi, secara tidak langsung membawa perubahan pada bahasa
Indonesia. Perubahan tersebut tampak pada kalangan Anak Baru Gede (ABG) atau
remaja saat mengirim SMS (Short Message Service), berkomunikasi dalam
dunia maya dengan facebook ataupun twitter. Fenomena tersebut
ditandai dengan penulisan dengan banyak penyingkatan, huruf besar dan kecil,
huruf dan angka ataupun dengan istilah istilah gaul. Namun anak muda lebih
banyak menggunakan bahasa gaul karena menganggap bahasa gaul yang mereka
gunakan itu unik serta ada juga yang mengganggap bahwa jika tidak menggunakan
bahasa tersebut maka mereka akan dianggap ketinggalan zaman.
Hampir semua remaja menggunakan
bahasa gaul. kebanyakan siswa mengenal bahasa gaul dari lingkungan
pertemanannya, terlebih ketika mereka duduk di bangku SMP. Pada masa tersebut
rasa ingin tahu dan ingin coba-coba mereka sangat tinggi. Pengenalan bahasa
gaul juga dapat terjadi pada kalangan siswa mellalui jejaring social, di mana
saat ini siswa sangat dekat dengan dunia maya.
Perkembangan bahasa gaul yang
semakin fenomenal dan meluas menunjukkan bahwa bahasa gaul semakin banyak
digandrungi kaum remaja bahkan sejak mereka duduk di bangku SMP dan sejak
mengenal teknologi komunikasi yaitu handphone.
Jejaring sosial seperti facebook dan
twitter sekarang ini sedang marak di kalangan remaja. Dimana para
penggunanya dapat berkomunikasi dengan pengguna lain di luar daerahnya. Dan
mereka dapat update status, upload fota dan lain sebaganya. Remaja
biasanya menggunakan jejaring sosial ini untuk update status dan upload
foto.
Remaja gaul biasanya menuliskan statusnya dengan menggunakan
bahasa gaul yang mempunyai ciri khas tersendiri. Contohnya saja ketika sesorang
remaja mengucapkan kata “akuwh yang artinya aku” atau U” yang
berarti kamu”. Contoh lainnya yaitu penggunaan bahasa-bahasa alay yang dipakai
oleh Indra Herlambang dalam memandu acara Kaca Mata “di salah satu stasiun
televisi swasta, Indra mengucapkan kata keren” menjadi krenz” atau,
manis” menjadi kata, maniezt”. Kehadiran jejaring social “facebook”
harus diakui awalnya sangat ikut mendorong munculnya ragam bahasa tersendiri.
Istilah populer bahasa alay, akronim dari anak lebay, yakni bahasa tulis berupa
campuran bahasa gaul lisan, bahasa asing khususnya Inggris, singkatan, kode, angka,
dan visualisasi. Bahasa ini berkembang di kalangan remaja, namun dalam
pergaulan media jejaring sosial juga digunakan orang dewasa bahkan lansia.
Semakin lama bahasa ini kian berkembang sehingga seorang dewasa yang telat
memiliki akun menggunakan bahasa gaul. Bahasa gaul pada dasarnya memanfaatkan
bahasa prokem anak muda Ibu Kota, ragam bahasa yang berkembang di akhir
1980-an, dan kemudian jadi ragam bahasa media jejaring sosial yang khas. Dalam
pergaulan media jejaring sosial, bahasa gaul dipergunakan sebagai bahasa
pergaulan sehari hari, karena sifatnya yang unik, lucu, aneh bila didengar,
yang maknanya bisa jadi bertentangan dengan arti yang lazim. Pesatnya perkembangan jumlah pengguna bahasa gaul menunjukkan
semakin akrabnya genersai remaja Indonesia denga dunia teknologi terutama
internet.
Pengaruh Bahasa gaul
Terhadap Eksistensi Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia yang baik berarti maknanya dapat dipahami oleh komunikan dan
ragamnya sudah sesuai dengan siuasi saat bahasa itu digunakan.
Bahasa Indonesia yang benar berarti bahasa yang memiliki ragam formal dan taat
pada kaidah bahasa baku.
Bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah bahasa yang maknanya dapat dipahami
dan sesuai dengan situasi pemakainannya serta tidak menyimpang dari kaidah
bahasa baku.
Namun saat ini banyak remaja yang tidak memakai bahasa yang baik dan benar.
Mereka lebih kepada memakai bahasa gaul yang sudah jelas dalam penulisan maupun
pengucapannya tidak sesuai dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Munculnya bahasa gaul merupakan ancaman yang sangat serius terhadap bahasa
Indonesia. Bahasa gaul memberikan pengaruh bahwa kemampuan berbahasa remaja
saat ini semakin buruk dan jauh dari kata baik dan benar. Apabila kegemaran
ini berlangsung lama dan makin dicintai, resmilah kita mengubur semangat sumpah
pemuda berbahasa satu, bahasa Indonesia.
Penggunaan bahasa gaul dalam komunikasi baik di dunia nyata maupun dunia maya
menimbulkan beberapa masalah, antara lain:
a. Bahasa gaul
dapat mempersulit penggunanya dalam berkomunikasi dengan orang lain dalam acara
formal. Misalnya ketika sedang presentasi di depan kelas.
b. Bahasa gaul
dapat menyulitkan orang lain yang mendengar kata-kata yang termaksud gaul untuk
mengerti maksud yang dibicarakannya.
c. Bahasa gaul
dapat menyebabkan buruknya penggunaan bahasa Indonesia dikalangan remaja yang
akan datang. Mereka tidak bisa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar.
Hal ini membuktikan bahwa bahasa gaul telah menghambat perkembangan bahasa
Indonesia di kalangan remaja. Pengaruh bahasa gaul terhadap eksistensi bahasa
Indonesia sangat besar. Bahasa Indonesia sekarang sudah jauh dari kata indah
karena telah dicemari oleh penggunaan bahasa gaul yang semakin banyak.
Pengaruh tersebut antara lain:
a. remaja Indonesia tidak mengenal lagi bahasa baku.
b. Remaja Indonesia tidak memakai lagi Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD).
c. Remaja Indonesia menganggap remeh bahasa Indonesia
dan tidak mau mempelajarinya
karena merasa dirinya telah menguasai bahasa Indonesia
yang baik dan benar.
d. Dulu anak – anak kecil bisa menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar, tapi sekarang anak kecil lebih menggunakan
bahasa gaul. Misalnya dulu kita memanggil orang tua dengan sebutan ayah atau
ibu, tapi sekarang anak kecil memanggil ayah atau ibu dengan sebutan bokap atau
nyokap.
e. Penulisan bahasa indonesia menjadi tidak benar.
Yang mana pada penulisan bahasa indonesia yang baik dan, hanya huruf awal saja
yang diberi huruf kapital, dan tidak ada penggantian huruf menjadi angka dalam
sebuah kata ataupun kalimat.
Bahasa gaul atau bahasa alay secara
langsung maupun tidak telah mengubah remaja Indonesia untuk tidak mempergunakan
bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Jika hal ini terus berlangsung, dikahawatirkan
akan menghilangkan budaya berbahasa Indonesia dikalangan remaja bahkan
dikalangan anak-anak. Karena bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi negara
kita dan juga sebagai identitas bangsa.
Simpulan
Dari penjelasan diatas,
bahasa gaul merupakan bahasa yang yang sudah menjadi tren dan keharusan yang
dipakai dikalangan remaja saat ini, bahkan ada juga yang mengganggap bahwa jika
tidak menggunakan bahasa tersebut maka mereka akan dianggap ketinggalan zaman.
Bahasa Indonesia yang
baik dan benar saat ini semakin menurun eksistensinya dibandingkan dengan
penggunaan bahasa gaul terutama dikalangan remaja. Dan apabila keadaan ini
terus berlangsung di khawatirkan akan menghilangkan budaya berbahasa Indonesia
dikalangan remaja bahkan dikalangan anak-anak.
Daftar
Pustaka
Jalaluddin Rakhmat. 2004. Generasi Muda
di Tengah Arus Perkembangan Informasi. Lifestyle Ecstasy. Idi Subandi
Ibrahim (ed). Yogyakarta: Jalasutra.
Santoso, Kusno Budi. 1990.
Problematika Bahasa Indonesia. Bandung: Angkasa.
Anonim.20 12 .”Trend Bahasa Alay”.(Online)
http://siti-wulandari.blogspot.com/2012/07/ternd-bahasa-alay-menyimpang-dari.html. Diakses 6
Juni 2015.